CARA MEMBANGUN SEBUAH JARINGAN

Selasa, 20 Juli 2010

Membangun Jaringan Komputer Sederhana

Kadang kala kita menemui sebuah perusahaan yang membutuhkan komputer yang saling terkoneksi antara satu komputer dengan komputer lain. Komputer yang terkoneksi tidak terlalu banyak. Mungkin masih dalam kisaran 10 sampai 20 komputer. Kebutuhan utama hanya berkisar file sharing dan printer sharing. Perlu dicatat, tidak ada orang IT di perusahaan itu :)

Solusi apa yang akan Anda berikan ? Apakah menganjurkan instalasi Windows Server 2008 R2 secara lengkap dengan Active Directory atau ada cara lain ?

Menilik kebutuhan yang hanya seperti itu, tentu saja kita tidak perlu perlengkapan server yang begitu canggih. Tidak perlu membeli server dan sistem operasi dengan harga selangit. Cukup alat-alat sederhana. Berikut adalah alat-alat yang dibutuhkan untuk membangun jaringan sederhana :

  • PC atau Laptop yang dilengkapi Network Card
  • Switch dengan jumlah port sesuai kebutuhan
  • Printer
  • Kabel LAN (UTP)

Perhatikan gambar dibawah ini dan pelajari :

Terlihat cukup menghubungkan kabel LAN dari PC ke Switch.

Setelah semua terhubung dengan baik, atur pengalamatan komputer.

Alamat dibutuhkan agar komputer bisa saling mengenal. Jika menggunakan Windows Vista, cukup menuju menu :

Nama Komputer :

Start – Arahkan mouse pada menu Computer dan klik kanan – Pilih Properties

image

Akan muncul menu Control Panel – System. Ikuti urutan langkah seperti dibawah ini untuk mengganti nama komputer :

image

Alamat IP Komputer :

Start – Control Panel – Network and Sharing Center

Setelah itu klik menu Manage Network Connections pada Task sebelah kiri.

Klik Kanan pada icon LAN Anda dan klik Properties

image

Pilih Internet Protocol Version 4 (TCP/IPv4) dan klik Properties

image

Pilih Use the following IP Address dan tuliskan alamat untuk masing-masing komputer.

IP Address : 192.168.0.10 dan seterusnya (ingat, masing-masing komputer mempunyai alamat yang berbeda)

Subnet Mask : 255.255.255.0 (ditulis sama untuk setiap komputer)

Klik OK..

Setelah selesai meng-set nama dan alamat IP, lakukan test dengan perintah ping dari command prompt :

Klik Start – pada start search ketik cmd dan tekan enter

Ketik dari command prompt C:\>ping 192.168.0.200

Jika yang muncul seperti ini berarti masih belum terkoneksi

image

Jika layar menghasilkan :

reply from 192.168.0.200: bytes=32 time=10 TTL=20

Artinya koneksi berhasil (angka pada time dan TTL akan berubah sesuai kondisi jaringan Anda).

Jika ingin meng-share printer :

Start – Control Panel – Printer – Klik kanan printer Anda dan klik Share

image

Jika ingin meng-share File :

Klik kanan folder yang akan di share dan klik share. Tentukan siapa saja yang bisa akses.

image

Jika ingin mengakses printer yang berada di komputer lain dalam satu jaringan :

Klik Start – Control Panel – Printer – Add Printer. Pilih Network printer

image

Jika ingin mengakses File Sharing yang berada di komputer lain dalam satu jaringan dan akan diakses secara permanen :

Buka Explorer. Klik Tools – Map Network Drive

Tulis nama atau alamat IP komputer yang akan diakses file share nya.

image

Bagaimana kalo port di Switch sudah habis namun komputer masih banyak yang harus dikoneksikan ? Tambah switch lagi dong :)

LAN02

Gimana kalau mau tambah : user dibatasi hak aksesnya, satu folder dipake rame-rame dengan beragam hak akses, ada group-group user, user harus login ke server untuk ambil data, perlu manajemen file sharing yang lebih lengkap, ada DNS server dan lain-lain ?

Kalo ini sih, Anda membutuhkan server dan sistem operasi yang bisa bikin active directory kayak Windows Server 2008 R2 :)

CARA PEMASANGAN KABEL UTP


Cara Pemasangan Kabel UTP

UTP, singkatan dari “Unshielded Twisted Pair”. Disebut unshielded karena kurang tahan terhadap interferensi elektromagnetik. Dan disebut twisted pair karena di dalamnya terdapat pasangan kabel yang disusun spiral alias saling berlilitan. Ada 5 kategori kabel UTP. Dari kategori 1 sampai kategori 5. Untuk jaringan komputer yang terkenal adalah kategori 3 dan kategori 5.

Kategori 3 bisa untuk transmisi data sampai 10 mbps, sedang kategori 5 sampai 100 mbps. Kalau hanya buat misalnya jaringan komputer di kantor atau kampus atau warnet, paling hemat ya menggunakan yang kategori 3. Itu sudah lebih dari cukup.

Setahu penulis ada banyak merek yang beredar di pasaran, hanya saja yang terkenal bandel dan relatif murah adalah merek Belden – made in USA. Kalau mau yang lebih murah dan penggunaannya banyak, maka beli saja yang satu kotak, panjangnya sekitar 150 meter. Jangan lupa beli konektornya. Konektornya bentuknya seperti colokan telepon hanya saja lebih besar.

Satu lagi yang sangat penting, Anda harus punya tang khusus buat memasang konektor ke kabel UTP, istilah kerennya adalah “crimp tool”. Alat ini gunanya untuk ‘mematikan’ atau ‘menanam’ konektor ke kabel UTP. Jadi sekali sudah di ‘tang’, maka sudah tidak bisa dicopot lagi konektornya. Dan kalau mau yang lebih OK, biar tidak nanggung maka beli pula sebuah LAN tester. Anda bisa membeli yang merek dari Taiwan saja agar lebih murah. Bentuknya seperti kotak dan ada lampu LED-nya delapan pasang dan bisa kedap-kedip.

OK sekarang peralatan udah siap, penulis mulai saja. Secara umum, pemasangan kabel UTP tersebut ada dua tipe, yaitu tipe straight dan tipe cross. Disebut tipe straight soalnya masing-masing kabel yang jumlahnya 8 itu berkorespondensi 1-1, langsung. Sedangkan disebut cross soalnya ada persilangan pada susunan kabelnya. Bingung?

OK! Untuk tipe straight itu digunakan untuk menyambungkan kabel dari client ke hub. Sedangkan untuk tipe cross adalah untuk client langsung terhubung ke client (cpu to cpu) atau juga dari hub ke hub.

Kita bahas dulu yang tipe straight
Tipe ini adalah yang paling gampang dibuat. Kenapa? Soalnya langsung korespondensinya 1-1. Standar urutannya begini : 2 oranye – 1 hijau – 2 biru – 1 hijau – 2 coklat . 2 oranye disini maksudnya pasangan oranye muda sama oranye tua dan seterusnya. Tapi tidak usah ikut standar pewarnaan itu juga sebenarnya tidak masalah. Yang penting urutan kabelnya. Misal ujung pertama urutan pin pertamanya oranye muda, maka ujung yang lain urutan pin pertamanya juga harus oranye muda, jadi antar ujung saling nyambung. Sebenarnya tidak semua pin tersebut digunakan.

Yang penting adalah pin nomor 1,2,3 dan 6. Jadi misal yang disambung hanya pin 1,2,3 dan 6 sedangkan pin yang lain tidak dipasang, tidak jadi masalah. Untuk lebih jelasnya silakan lihat gambar di bawah yang penulis foto dari sebuah buku.

Yang kiri urutan korespondensi buat tipe straight, yang kanan yang cross

Waktu akan memasangnya, maka potong ujung kabelnya, kemudian susun kabelnya trus diratakan dengan pisau potong yang ada pada crimp tool. Andak tidak perlu repot harus melepaskan isolasi pada bagian ujung kabel, karena waktu Anda memasukan kabel itu ke konektor lalu ditekan (pressed) dengan menggunakan crimp tool, sebenarnya saat itu pin yang ada di konektor menembus sampai ke dalam kabel. Perhatikan, agar penekannya (pressing) yang keras, soalnya kalau tidak keras kadang pin tersebut tidak tembus ke dalam isolasi kabelnya. Kalau sudah kemudian Anda test menggunakan LAN tester. Masukkan ujung ujung kabel ke alatnya, kemudian nyalakan, kalau lampu led yang pada LAN tester menyala semua, dari nomor 1 sampai 8 berarti Anda telah sukses. Kalau ada salah satu yang tidak menyala berarti kemungkinan pada pin nomor tersebut ada masalah. Cara paling mudah yaitu Anda tekan (press) lagi menggunakan tang. Kemungkinan pinnya belum tembus. Kalau sudah Anda tekan tetapi masih tidak nyambung, maka coba periksa korespondensinya antar pin udah 1-1 atau belum. Kalau ternyata sudah benar dan masih gagal, berarti memang Anda belum beruntung. Ulangi lagi sampai berhasil.

LAN TESTER – alat untuk memeriksa benar tidaknya sambungan kabel. Untuk tipe straight jika benar maka led 1 sampai 8 berkedip.

Berikut adalah gambar dari bawah dari ujung kabel UTP yang sudah dipasangi konektor dan berhasil dengan baik (urutan pewarnaan pinnya ikut standar):

urutan pin standar

Dan kalau yang ini tidak standar, coba perhatikan urutan warna pinnya, sangat tidak standar, tapi tetap saja bisa, yang penting korespondensinya satu satu (khusus tipe straight):

urutan pin TIDAK standar

Tipe Cross
Untuk tipe cross itu digunakan untuk menyambungkan langsung antar dua PC, atau yang umumnya digunakan untuk menyambungkan antar hub. (misalnya karena colokan di hubnya kurang). Cara pemasangannya juga sebenarnya mudah, sama seperti tipe straight, pin yang digunakan juga sebenarnya hanya 4 pin saja, yaitu pin 1, 2, 3 dan 6. Yang berbeda adalah cara pasangnya. Kalau pada tipe cross, pin 1 disambungkan ke pin 3 ujung yang lain, pin 2 ke 6, pin 3 ke 1 dan pin 6 ke 2. Praktisnya begini, pada ujung pertama Anda bisa susun pinnya sesuai standar untuk yang tipe “straight”, sementara itu di ujung yang lain Anda susun pinnya sesuai standar buat tipe “cross”.

Masih bingung? Begini cara mudahnya:

Ujung pertama:
oranye muda
oranye tua
hijau muda
biru muda
biru tua
hijau tua
coklat muda
coklat tua

Maka di ujung yang lain harus dibuat begini:
hijau muda
hijau tua
orange muda
biru muda
biru tua
orange tua
coklat muda
coklat tua

Sudah agak lebih mengerti? Jadi disini posisi nomor 1, 2, 3 dan 6 yang ditukar. Nanti jika dites menggunakan LAN tester, maka nantinya led 1, 2, 3 dan 6 akan saling bertukar. Kalau tipe straight menyalanya urutan, sedangkan tipe cross ada yang lompat-lompat. Tapi yang pasti harus menyalasemua setiap led dari nomor 1 sampai 8.

OK, selamat membangun jaringan komputer. Semoga Anda bisa berhasil sewaktu memasang konektor pada kabelnya. Semoga ilmu ini berguna buat Anda, soalnya waktu dulu penulis pertama kali membuat jaringan hasilnya lucu sekali, untuk mengupas kabelnya penulis masih menggunakan cutter, padahal sudah ada fasilitasnya di crimp toolnya. Tambah lagi ujung-ujungnya tiap kabel penulis kelupas lagi menggunakan cutter, padahal yang betul tidak perlu dikupas satu-satu, biarkan saja rata, karena nantinya apabila di ‘crimp tool’ maka pin tersebut masing-masing akan tembus ke dalam kabelnya.